SEJARAH WINE DI DUNIA
Minuman Wine atau arak anggur (bahasa Inggris: wine) adalah minuman beralkohol yang terbuat dari peragian anggur atau buah-buahan lain. Karena adanya keseimbangan kimia alami, anggur dapat berperagian tanpa tambahan gula, asam, enzim, air, atau gizi lainnya. Dalam proses peragian, ragi akan mengonsumsi kandungan gula dari anggur dan mengubahnya menjadi etanol serta karbon dioksida. Variasi yang berbeda dari jenis anggur dan ragi akan menghasilkan jenis wine yang berbeda. Variasi tersebut dapat dihasilkan dari interaksi kompleks antara perkembangan biokimia anggur, reaksi yang terlibat dalam proses peragian, lingkungan peragian (karakteristik khusus yang dihasilkan dari lingkungan geografis, geologi, iklim bahkan genetik tanaman anggur), appellation (penyebutan atau nama yang diberikan untuk menerangkan di mana anggur untuk wine tersebut tumbuh), serta campur tangan manusia dalam proses keseluruhan. Wine telah diproduksi selama ribuan tahun. Bukti terbaru menyatakan bahwa ditemukan sebuah kendi wine berumur 8000 tahun di Georgia. Jejak dari wine dapat juga terdapat di Iran setelah ditemukan kendi wine berusia 7000 tahun serta kilang wine berusia 6100 tahun di Armenia yang mana dianggap sebagai kilang wine pertama sejauh ini. Wine mulai merambah Balkan sejak 4500 sebelum masehi dan dikonsumsi masyarakat Yunani dan Romawi. Dalam mitologi Yunani kuno, Dewa yang dianggap sebagai Dewa wine dan anggur adalah Dionysus, dalam mitologi Romawi kuno dikenal dengan nama Bacchus. Sepanjang sejarah, wine dikonsumsi sebagai minuman untuk memabukkan.
Anggur dibuat melalui peragian gula yang ada di dalam buah anggur. Ada beberapa jenis minuman anggur yaitu, Red Wine, White Wine, Rose Wine, Sparkling Wine, Sweet Wine, dan Fortified Wine:
- Red Wine adalah wine yang dibuat dari anggur merah (red grapes). Beberapa jenis anggur merah yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah merlot, cabernet sauvignon, syrah/shiraz, dan pinot noir.
- White Wine adalah wine yang dibuat dari anggur putih (white grape). Beberapa jenis anggur putih yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah chardonnay, sauvignon blanc, semillon, riesling, dan chenin blanc.
- Rose Wine adalah wine yang berwarna merah muda atau merah jambu yang dibuat dari anggur merah namun dengan proses ekstraksi warna yang lebih singkat dibandingkan dengan proses pembuatan Red Wine. Di daerah Champagne, kata Rose Wine mengacu pada campuran antara White Wine dan Red Wine.
- Sparkling Wine adalah wine yang mengandung cukup banyak gelembung karbon dioksida di dalamnya. Sparkling Wine yang paling terkenal adalah Champagne dari Prancis. Hanya Sparkling Wine yang dibuat dari anggur yang tumbuh di desa Champagne dan diproduksi di desa Champagne yang boleh disebut dan diberi label Champagne.
- Sweet Wine adalah wine yang masih banyak mengandung gula sisa hasil peragian (residual sugar) sehingga membuat rasanya menjadi manis.
- Fortified Wine adalah wine yang mengandung alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan ::wine biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar alkohol yang tinggi ini adalah hasil dari penambahan spirit pada proses pembuatannya.
Manusia telah membuat minuman anggur sejak sekitar lima ribu tahun yang lalu.
Anggur adalah minuman yang populer di banyak negara. Negara-negara yang penduduknya meminum anggur paling banyak (menggunakan data tahun 2000) adalah: Prancis, Italia, Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Argentina, Britania Raya, Republik Rakyat Tiongkok, Rusia, dan Rumania.
Jika tolok ukur yang digunakan adalah angka per orang atau per kapita, daftar tersebut menjadi: Luxemburg, Perancis, Italia, Portugal, Kroasia, Swiss, Spanyol, Argentina, Uruguay, dan Slovenia.
Anggur dibuat di banyak negara. Negara-negara yang membuat anggur terbanyak (menggunakan data tahun 2000) adalah: Prancis, Italia, Spanyol, Amerika Serikat, Argentina, Jerman, Australia, Afrika Selatan, Portugal, dan Chili.
Sejarah wine
Bukti arkeologis paling awal dari wine yang dihasilkan dari anggur telah ditemukan di berbagai situs seperti di Tiongkok (ca 7000 SM), Georgia (ca 6000 SM), Lebanon (ca 5000 SM), Iran (ca 5000 SM), Yunani (ca 4500 SM), dan Sisilia (ca 4000 SM). Bukti tertua yang masih ada tentang produksi wine berhasil ditemukan di Armenia (ca 4100 SM).
Perubahan kesadaran yang diakibatkan setelah minum wine, pada awalnya dianggap sesuatu yang bersifat religius. Orang-orang pada masa Yunani kuno menyembah Dionisius atau Bacchus dan di zaman Roma kuno juga melakukan pemujaannya. Konsumsi wine sebagai ritual sudah dipraktikkan Yahudi sejak zaman Alkitab dan, sebagai bagian dari ekaristi untuk memperingati Perjamuan Terakhir Perjamuan Terakhir Yesus, bahkan sekarang telah menjadi bagian dari ritual penting di gereja-gereja Kristen. Meskipun Islam secara nominal melarang produksi atau konsumsi wine, di zaman kejayaan Islam, ahli alkimia muslim seperti Jābir ibn Hayyān memelopori distilasi anggur untuk tujuan pengobatan dan keperluan industri seperti produksi parfum.
Pembuatan wine dan dilanjutkan dengan konsumsi yang semakin meningkat, berkembang dari abad ke-15 dan seterusnya sebagai bagian dari ekspansi Eropa ke seluruh dunia. Meskipun sempat dilanda infestasi kutu phylloxera yang menghancurkan tahun 1887, dengan mengadaptasi ilmu pengetahuan dan teknologi modern, industri produksi dan konsumsi wine sekarang ini masih terus berlangsung di seluruh dunia.
Prancis
Wine asal Prancis diproduksi di banyak daerah di Prancis. Setiap tahunnya, Prancis memproduksi 50-60 hektoliter wine sehingga tak heran Prancis menjadi negara penghasil wine nomor satu di dunia.
Prancis merupakan tempat asal berbagai macam varietas wine, sebut saja seperti Cabernet Sauvignon, Chardonnay, Pinot Noir, Sauvignon Blanc, dan Shiraz. Bordeaux dan Burgundy tentunya sudah tak asing di telinga, sebagai tempat penghasil wine berkualitas berkelas di Perancis.
Italia
Italia merupakan salah satu negara penghasil wine tertua di dunia. Negara yang termasuk penghasil wine terbesar di dunia ini, setelah Perancis, secara angka memasok 1/3 produksi wine di dunia.
Kebiasaan minum wine sangat lekat dengan warga Italia, faktanya, penduduk Italia mengkonsumsi 42 liter per per kapita setiap tahunnya! Untuk jenis wine dari Italia pun beragam, jenis wine terbagi dua yakni Bianco (white wine) dan Rosso (red wine), dan di masing-masing kedua jenis tersebut, terdapat banyak varian yang menjadi favorit negara penghasil pasta ini.
Spanyol
Menduduki posisi ketiga penghasil wine terbesar di dunia, Vinus espanoles atau Spanish wine diproduksi di Iberian Peninsula. Luas dari perkebunan wine di Spanyol pun sangat luas, yakni 1.17 juta hektar!
Spanyol memiliki banyak wine lokal, dimana terdapat 400 varietas wine yang hanya dapat kamu temukan di Spanyol! Tempranillo, Garnacha, Monastrell merupakan jenis red wine yang populer di Spanyol, sedangkan dari jenis white wine, Albarino sangat populer di negeri yang identik dengan matador ini.
Australia
Australia menduduki posisi keempat sebagai eksportir wine terbesar di dunia. 750 juta liter wine per tahunnya disumbangkan oleh Australia ke pasar wine dunia.
Wine diproduksi di setiap wilayah Australia, dengan lebih dari 60 wine regions di Australia dengan total luasan sebesar 160.000 hektar. Sebagian besar wilayah penghasil wine adalah di selatan Australia. Untuk jenis-jenis wine yang dihasilkan diantaranya Shiraz, Cabernet Sauvignon, Chardonnay, Merlot, Sémillon, dan lain-lain.
Amerika Serikat
Amerika Serikat telah memproduksi wine lebih dari 300 tahun. Wine diproduksi di seluruh wilayah di Amerika Serikat, akan tetapi, produksi wine didominasi oleh California, yakni sebesar 89% dari wine di Amerika Serikat.
Amerika Utara merupakan rumah dari jenis-jenis anggur lokal seperti Vitis labrusca, Vitis riparia, Vitis rotundifolia, dan Vitis vulpina.
Indonesia
Indonesia juga memproduksi wine secara lokal dan kualitasnya tidak kalah dengan wine mancanegara. Rata-rata, produksi dari wine lokal berada di pulau Bali. Sejak tahun 90-an, berbagai perusahaan wine telah berdiri di pulau Bali dengan mengembangkan perkebunan anggur plus situs pengolahan wine terpadu di suatu wilayah. Salah satu produsen wine di pulau Bali adalah Dima International Wines dengan brand Cape Discovery.
Produsen wine yang berlokasi di Singaraja, Bali ini telah memproduksi berbagai jenis wine yang berkualitasnya internasional, terbukti dari rentetan award yang pernah didapatkan, salah satunya yang terbaru adalah dari CWSA (China Wine and Spirits Awards) 2018. Cape Discovery Wines bertekad untuk terus berkontribusi dalam memproduksi wine dengan kualitas tingkat dunia, khususnya bagi pasar Asia Tenggara dan Asia ke depannya. Cape Discovery sendiri telah memasok wine di ratusan restoran, hotel, klub, dan ritel di berbagai wilayah di Indonesia.
Cabernet Merlot, Shiraz, Sauvignon Blanc, Chardonnay, Rosé, Brut Cuvee adalah beberapa jenis wine dari Cape Discovery.
Wine vs Minuman Alkohol
Meskipun wine dan minuman alkohol sama-sama merupakan jenis minuman beralkohol, perbedaan utama di antara keduanya adalah cara pembuatannya.
Minuman keras melibatkan penyulingan, sebuah langkah tambahan setelah fermentasi. Inilah yang membuat minuman keras memiliki ABV yang lebih tinggi daripada wine. Sementara batas ABV wine adalah sekitar 21%, minuman keras dapat memiliki ABV hingga 40%.
Beberapa profil rasa wine
Berbagai jenis anggur menghasilkan profil rasa yang sedikit berbeda, sehingga akan sangat berguna untuk membiasakan diri dengan kosakata seputar wine dan produksi wine.
Saat mendeskripsikan rasa wine, ada beberapa istilah yang selalu digunakan untuk merangkum kompleksitas rasa yang ada dalam segelas wine.
Primer dan sekunder
Pertama, penting untuk mengetahui dua profil rasa utama yang ada dalam wine – primer dan sekunder. Rasa primer berasal langsung dari buah anggur, sedangkan rasa sekunder muncul tergantung pada proses produksinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa sekunder termasuk iklim di wilayah kilang wine dan tong yang digunakan untuk menuang wine.
Manis dan kering
Banyak orang yang menggambarkan wine sebagai wine asam. Pertanyaan ini benar dalam hal tingkat pH. Ketika membahas rasa wine, istilah yang paling umum digunakan adalah “manis” dan “kering”. Kedua istilah ini mengacu pada kadar gula yang terkandung dalam wine.
Wine manis adalah seperti yang dijelaskan di atas-manis, yang berarti kandungan gulanya lebih tinggi. Wine kering adalah kebalikannya, yang berarti bahwa wine tersebut mengandung lebih sedikit gula. Wine kering cenderung sedikit asam.
Tanin
Beberapa botol wine memiliki sisa rasa yang pahit, sementara yang lainnya lebih pahit. Rasa ini diciptakan oleh elemen yang disebut tanin.
Tanin, atau efek pahit itu, berasal dari biji dan kulit anggur. Namun, tanin juga dapat berkembang lebih lanjut selama proses penuaan.
Berbeda dengan rasa kering, tanin mengacu pada rasa pahit pada wine
Jenis-jenis wine
Wine diberi nama sesuai dengan anggur yang digunakan dalam produksinya. Di bawah ini adalah beberapa jenis yang paling populer:
- Chardonnay
- Cabernet Sauvignon
- Pinot Noir
- Sauvignon Blanc
- Rosé
Manfaat kesehatan dari wine
Seperti halnya minuman beralkohol lainnya, kuncinya adalah konsumsi secukupnya. Terlalu banyak minum wine secara teratur dapat menyebabkan masalah kesehatan, tetapi jumlah yang tepat sebenarnya memiliki manfaat.
Hanya sedikit penelitian yang telah dilakukan tentang efek positif white wine terhadap kesehatan. Namun, manfaat yang paling terkenal dari red wine adalah kadar antioksidannya, yang dilaporkan dapat memengaruhi kesehatan jantung.
Antioksidan dalam red wine dapat meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh, yang juga dikenal sebagai high-density lipoprotein. Hal ini mencegah penumpukan kolesterol.
Menurut American Heart Association dan National Heart, Lung, and Blood Institute, Anda dapat menikmati manfaat ini dengan meminum red wine secara moderat, tidak lebih dari 5 ons per hari.
Terlepas dari manfaat-manfaat ini, Anda tidak disarankan untuk mulai minum wine hanya untuk mencegah penyakit jantung! Gaya hidup sehat dan diet seimbang tetaplah kuncinya.
Tinggalkan Balasan