Penulis: admin

  • SEJARAH WINE DI DUNIA

    SEJARAH WINE DI DUNIA

    Minuman anggur atau arak anggur (bahasa Inggris: wine) adalah minuman beralkohol yang terbuat dari peragian anggur atau buah-buahan lain. Karena adanya keseimbangan kimia alami, anggur dapat berperagian tanpa tambahan gula, asam, enzim, air, atau gizi lainnya. Dalam proses peragian, ragi akan mengonsumsi kandungan gula dari anggur dan mengubahnya menjadi etanol serta karbon dioksida. Variasi yang berbeda dari jenis anggur dan ragi akan menghasilkan jenis yang berbeda. Variasi tersebut dapat dihasilkan dari interaksi kompleks antara perkembangan biokimia anggur, reaksi yang terlibat dalam proses peragian, lingkungan peragian (karakteristik khusus yang dihasilkan dari lingkungan geografis, geologi, iklim bahkan genetik tanaman anggur), appellation (penyebutan atau nama yang diberikan untuk menerangkan di mana anggur untuk tersebut tumbuh), serta campur tangan manusia dalam proses keseluruhan. Wine telah diproduksi selama ribuan tahun. Bukti terbaru menyatakan bahwa ditemukan sebuah kendi berumur 8000 tahun di Georgia. Jejak dari dapat juga terdapat di Iran setelah ditemukan kendi wine berusia 7000 tahun serta kilang berusia 6100 tahun di Armenia yang mana dianggap sebagai kilang wine pertama sejauh ini. Wine mulai merambah Balkan sejak 4500 sebelum masehi dan dikonsumsi masyarakat Yunani dan Romawi. Dalam mitologi Yunani kuno, Dewa yang dianggap sebagai Dewa wine dan anggur adalah Dionysus, dalam mitologi Romawi kuno dikenal dengan nama Bacchus. Sepanjang sejarah, dikonsumsi sebagai minuman untuk memabukkan.

    Anggur dibuat melalui peragian gula yang ada di dalam buah anggur. Ada beberapa jenis minuman anggur yaitu, Red Wine, White Wine, Rose Wine, Sparkling Wine, Sweet Wine, dan Fortified Wine:

    • Red Wine adalah yang dibuat dari anggur merah (red grapes). Beberapa jenis anggur merah yang terkenal di kalangan peminum di Indonesia adalah merlot, cabernet sauvignon, syrah/shiraz, dan pinot noir.
    • White Wine adalah yang dibuat dari anggur putih (white grape). Beberapa jenis anggur putih yang terkenal di kalangan peminum di Indonesia adalah chardonnay, sauvignon blanc, semillon, riesling, dan chenin blanc.
    • Rose Wine adalah yang berwarna merah muda atau merah jambu yang dibuat dari anggur merah namun dengan proses ekstraksi warna yang lebih singkat dibandingkan dengan proses pembuatan Red. Di daerah Champagne, kata Rose mengacu pada campuran antara White dan Red.
    • Sparkling Wine adalah yang mengandung cukup banyak gelembung karbon dioksida di dalamnya. Sparkling yang paling terkenal adalah Champagne dari Prancis. Hanya Sparkling yang dibuat dari anggur yang tumbuh di desa Champagne dan diproduksi di desa Champagne yang boleh disebut dan diberi label Champagne.
    • Sweet Wine adalah yang masih banyak mengandung gula sisa hasil peragian (residual sugar) sehingga membuat rasanya menjadi manis.
    • Fortified Wine adalah yang mengandung alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan wine biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar alkohol yang tinggi ini adalah hasil dari penambahan spirit pada proses pembuatannya.

    Manusia telah membuat minuman anggur sejak sekitar lima ribu tahun yang lalu.

    Anggur adalah minuman yang populer di banyak negara. Negara-negara yang penduduknya meminum anggur paling banyak (menggunakan data tahun 2000) adalah: Prancis, Italia, Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Argentina, Britania Raya, Republik Rakyat Tiongkok, Rusia, dan Rumania.

    Jika tolok ukur yang digunakan adalah angka per orang atau per kapita, daftar tersebut menjadi: Luxemburg, Perancis, Italia, Portugal, Kroasia, Swiss, Spanyol, Argentina, Uruguay, dan Slovenia.

    Anggur dibuat di banyak negara. Negara-negara yang membuat anggur terbanyak (menggunakan data tahun 2000) adalah: Prancis, Italia, Spanyol, Amerika Serikat, Argentina, Jerman, Australia, Afrika Selatan, Portugal, dan Chili.

    Sejarah wine

    Bukti arkeologis paling awal dari wine yang dihasilkan dari anggur telah ditemukan di berbagai situs seperti di Tiongkok (ca 7000 SM), Georgia (ca 6000 SM), Lebanon (ca 5000 SM), Iran (ca 5000 SM), Yunani (ca 4500 SM), dan Sisilia (ca 4000 SM). Bukti tertua yang masih ada tentang produksi berhasil ditemukan di Armenia (ca 4100 SM).

    Perubahan kesadaran yang diakibatkan setelah minum wine, pada awalnya dianggap sesuatu yang bersifat religius. Orang-orang pada masa Yunani kuno menyembah Dionisius atau Bacchus dan di zaman Roma kuno juga melakukan pemujaannya. Konsumsi sebagai ritual sudah dipraktikkan Yahudi sejak zaman Alkitab dan, sebagai bagian dari ekaristi untuk memperingati Perjamuan Terakhir Perjamuan Terakhir Yesus, bahkan sekarang telah menjadi bagian dari ritual penting di gereja-gereja Kristen. Meskipun Islam secara nominal melarang produksi atau konsumsi wine, di zaman kejayaan Islam, ahli alkimia muslim seperti Jābir ibn Hayyān memelopori distilasi anggur untuk tujuan pengobatan dan keperluan industri seperti produksi parfum.

    Pembuatan dan dilanjutkan dengan konsumsi yang semakin meningkat, berkembang dari abad ke-15 dan seterusnya sebagai bagian dari ekspansi Eropa ke seluruh dunia. Meskipun sempat dilanda infestasi kutu phylloxera yang menghancurkan tahun 1887, dengan mengadaptasi ilmu pengetahuan dan teknologi modern, industri produksi dan konsumsi sekarang ini masih terus berlangsung di seluruh dunia.

    Prancis

    Wine asal Prancis diproduksi di banyak daerah di Prancis. Setiap tahunnya, Prancis memproduksi 50-60 hektoliter sehingga tak heran Prancis menjadi negara penghasil wine nomor satu di dunia.

    Prancis merupakan tempat asal berbagai macam varietas , sebut saja seperti Cabernet Sauvignon, Chardonnay, Pinot Noir, Sauvignon Blanc, dan Shiraz. Bordeaux dan Burgundy tentunya sudah tak asing di telinga, sebagai tempat penghasil berkualitas berkelas di Perancis.

    Italia

    Italia merupakan salah satu negara penghasil tertua di dunia. Negara yang termasuk penghasil wine terbesar di dunia ini, setelah Perancis, secara angka memasok 1/3 produksi di dunia.

    Kebiasaan minum sangat lekat dengan warga Italia, faktanya, penduduk Italia mengkonsumsi 42 liter per per kapita setiap tahunnya! Untuk jenis dari Italia pun beragam, jenis terbagi dua yakni Bianco (white wine) dan Rosso (red wine), dan di masing-masing kedua jenis tersebut, terdapat banyak varian yang menjadi favorit negara penghasil pasta ini.

    Spanyol

    Menduduki posisi ketiga penghasil terbesar di dunia, Vinus espanoles atau Spanish  diproduksi di Iberian Peninsula. Luas dari perkebunan di Spanyol pun sangat luas, yakni 1.17 juta hektar!

    Spanyol memiliki banyak wine lokal, dimana terdapat 400 varietas yang hanya dapat kamu temukan di Spanyol! Tempranillo, Garnacha, Monastrell merupakan jenis red wine yang populer di Spanyol, sedangkan dari jenis white wine, Albarino sangat populer di negeri yang identik dengan matador ini.

    Australia

    Australia menduduki posisi keempat sebagai eksportir terbesar di dunia. 750 juta liter per tahunnya disumbangkan oleh Australia ke pasar dunia.

    Wine diproduksi di setiap wilayah Australia, dengan lebih dari 60 regions di Australia dengan total luasan sebesar 160.000 hektar. Sebagian besar wilayah penghasil adalah di selatan Australia. Untuk jenis-jenis yang dihasilkan diantaranya Shiraz, Cabernet Sauvignon, Chardonnay, Merlot, Sémillon, dan lain-lain.

    Amerika Serikat

    Amerika Serikat telah memproduksi lebih dari 300 tahun. diproduksi di seluruh wilayah di Amerika Serikat, akan tetapi, produksi didominasi oleh California, yakni sebesar 89% di Amerika Serikat.

    Amerika Utara merupakan rumah dari jenis-jenis anggur lokal seperti Vitis labrusca, Vitis riparia, Vitis rotundifolia, dan Vitis vulpina.

    Indonesia

    Indonesia juga memproduksi wine secara lokal dan kualitasnya tidak kalah dengan mancanegara. Rata-rata, produksi dari lokal berada di pulau Bali. Sejak tahun 90-an, berbagai perusahaan telah berdiri di pulau Bali dengan mengembangkan perkebunan anggur plus situs pengolahan terpadu di suatu wilayah. Salah satu produsen di pulau Bali adalah Dima International Wines dengan brand Cape Discovery.

    Produsen yang berlokasi di Singaraja, Bali ini telah memproduksi berbagai jenis yang berkualitasnya internasional, terbukti dari rentetan award yang pernah didapatkan, salah satunya yang terbaru adalah dari CWSA (China Wine and Spirits Awards) 2018. Cape Discovery bertekad untuk terus berkontribusi dalam memproduksi dengan kualitas tingkat dunia, khususnya bagi pasar Asia Tenggara dan Asia ke depannya. Cape Discovery sendiri telah memasok di ratusan restoran, hotel, klub, dan ritel di berbagai wilayah di Indonesia.

    Cabernet Merlot, Shiraz, Sauvignon Blanc, Chardonnay, Rosé, Brut Cuvee adalah beberapa jenis dari Cape Discovery.

    Wine vs Minuman Alkohol

    Meskipun wine dan minuman alkohol sama-sama merupakan jenis minuman beralkohol, perbedaan utama di antara keduanya adalah cara pembuatannya.

    Minuman keras melibatkan penyulingan, sebuah langkah tambahan setelah fermentasi. Inilah yang membuat minuman keras memiliki ABV yang lebih tinggi daripada wine. Sementara batas ABV adalah sekitar 21%, minuman keras dapat memiliki ABV hingga 40%.

    Beberapa profil 

    Berbagai jenis anggur menghasilkan profil rasa yang sedikit berbeda, sehingga akan sangat berguna untuk membiasakan diri dengan kosakata  dan produksi wine.

    Saat mendeskripsikan rasa , ada beberapa istilah yang selalu digunakan untuk merangkum kompleksitas rasa yang ada dalam segelas wine.

    Primer dan sekunder

    Pertama, penting untuk mengetahui dua profil rasa utama yang ada dalam wine – primer dan sekunder. Rasa primer berasal langsung dari buah anggur, sedangkan rasa sekunder muncul tergantung pada proses produksinya.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa sekunder termasuk iklim di wilayah kilang dan tong yang digunakan untuk menuang .

    Manis dan kering

    Banyak orang yang menggambarkan sebagai asam. Pertanyaan ini benar dalam hal tingkat pH. Ketika membahas rasa , istilah yang paling umum digunakan adalah “manis” dan “kering”. Kedua istilah ini mengacu pada kadar gula yang terkandung .

    Wine manis adalah seperti yang dijelaskan di atas-manis, yang berarti kandungan gulanya lebih tinggi. Wine kering adalah kebalikannya, yang berarti bahwa tersebut mengandung lebih sedikit gula. Wine kering cenderung sedikit asam.

    Tanin

    Beberapa botol memiliki sisa rasa yang pahit, sementara yang lainnya lebih pahit. Rasa ini diciptakan oleh elemen yang disebut tanin.

    Tanin, atau efek pahit itu, berasal dari biji dan kulit anggur. Namun, tanin juga dapat berkembang lebih lanjut selama proses penuaan.

    Berbeda dengan rasa kering, tanin mengacu pada rasa pahit 

    Jenis-jenis wine

    diberi nama sesuai dengan anggur yang digunakan dalam produksinya. Di bawah ini adalah beberapa jenis yang paling populer:

    • Chardonnay
    • Cabernet Sauvignon
    • Pinot Noir
    • Sauvignon Blanc
    • Rosé

    Manfaat kesehatan

    Seperti halnya minuman beralkohol lainnya, kuncinya adalah konsumsi secukupnya. Terlalu banyak minum secara teratur dapat menyebabkan masalah kesehatan, tetapi jumlah yang tepat sebenarnya memiliki manfaat.

    Hanya sedikit penelitian yang telah dilakukan tentang efek positif white terhadap kesehatan. Namun, manfaat yang paling terkenal dari red adalah kadar antioksidannya, yang dilaporkan dapat memengaruhi kesehatan jantung.

    Antioksidan dalam red wine dapat meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh, yang juga dikenal sebagai high-density lipoprotein. Hal ini mencegah penumpukan kolesterol.

    Menurut American Heart Association dan National Heart, Lung, and Blood Institute, Anda dapat menikmati manfaat ini dengan meminum red wine secara moderat, tidak lebih dari 5 ons per hari.

    Terlepas dari manfaat-manfaat ini, Anda tidak disarankan untuk mulai minum  hanya untuk mencegah penyakit jantung! Gaya hidup sehat dan diet seimbang tetaplah kuncinya

  • SEJARAH PANJANG WHISKEY DI DUNIA

    SEJARAH PANJANG WHISKEY DI DUNIA

    Whiskey (bahasa Inggris: whisky dari bahasa Gaelik Skotlandia, atau whiskey dari bahasa Irlandia, fuisse) merujuk secara luas kepada kategori minuman beralkohol dari fermentasi serealia yang mengalami proses mashing (dihaluskan, dicampur air serta dipanaskan), dan hasilnya melalui proses distilasi sebelum dimatangkan dengan cara disimpan di dalam tong kecil dari kayu (biasanya kayu ek).

    Jenis wiski yang dihasilkan bergantung jenis serealia yang dipakai sebagai bahan baku, yakni jelai, malt (jelai yang dikecambahkan), gandum hitam (rye), rye yang dikecambahkan, gandum, dan jagung. Wiski berasal dari bahasa Gaulia untuk “air” (uisce atau uisge). Di Skotlandia disebut uisge-beatha, sedangkan di Irlandia disebut uisce beatha yang berarti “air kehidupan”. Keduanya berkaitan dengan bahasa Latin aqua vitae yang juga berarti “air kehidupan”.Orang Skotlandia menulisnya sebagai whisky sedangkan orang Irlandia menulisnya sebagai whiskey (ditambah huruf “e”).

    Catatan yang tertua tentang wiski berasal dari tahun 1405 di Irlandia, yang menceritakan wiski dibuat para biarawan.Hal yang sama juga dicatat di Skotlandia pada tahun 1496. Walaupun demikian, wiski diperkirakan sudah ada paling sedikit beberapa ratus tahun sebelumnya. Pada waktu itu, wiski dibuat di banyak tempat, dan tidak dicatat secara khusus. Akibatnya, tahun pertama kali wiski dibuat serta tempat asalnya tidak diketahui. Selain itu, ada kemungkinan berbagai kelompok orang yang tidak ada kaitannya satu sama lain, secara terpisah menemukan proses distilasi.

    Sejarawan memperkirakan minuman keras hasil distilasi pertama kali dibuat antara abad ke-8 dan abad ke-9 di Timur Tengah.Teknik distilasi dibawa ke Irlandia dan Britania oleh biarawan Kristen. Menurut legenda yang populer, Santo Patrick memperkenalkan proses distilasi di Irlandia dan Britania. Proses distilasi mungkin ditemukan orang Irlandia, atau petani di Britania yang memanfaatkan sisa-sisa serealia sesudah panen.

    Jenis wiski

    Sebagian besar wiski atau minuman beralkohol serupa wiski diproduksi di daerah penghasil serealia. Masing-masing jenis wiski berbeda dalam kadar alkohol dan kualitas.

    • Wiski scotch (scotch whisky) adalah wiski yang biasanya mengalami dua kali proses distilasi, dan tiga kali distilasi untuk sebagian merek. Hukum internasional mengharuskan wiski yang diberi label “Scotch” (Scotch) adalah wiski yang disuling di Skotlandia, dan dimatangkan paling sedikit selama tiga tahun di tong kayu ek, atau memiliki kualitas setara dengan wiski yang diproduksi di daerah Skotlandia. Wiski hanya dimatangkan sewaktu dalam penyimpanan di dalam tong, dan bukan di botol, sehingga “umur” wiski scotch adalah waktu simpan dari setelah distilasi hingga pembotolan. Selama disimpan di tong, komposisi kimia kayu mengubah susunan kimia dan rasa wiski. Wiski lama yang sudah disimpan bertahun-tahun di dalam botol mungkin dihargai karena langka, tetapi bukan karena “matang” (“tua”). Wiski lama dalam botol tidak juga berarti “lebih baik” dari wiski baru dengan masa pematangan yang setara di dalam tong. Bila wiski scotch merupakan campuran wiski yang berasal dari dari dua tong atau lebih yang berbeda, maka usia wiski yang ditulis pada label botol adalah usia wiski termuda yang dipakai sebagai pencampur. Istilah cask strength menunjukkan wiski belum dicampur air, dan langsung dibotolkan dari tong dengan kadar alkohol yang terkandung sewaktu wiski dialirkan dari tong.

    Wiski scotch terdiri dari dua jenis, malt dan grain

    • Wiski malt adalah wiski yang dibuat seluruhnya dari malt (jelai yang dikecambahkan), sedangkan destilasi menggunakan kolom distilasi berupa ketel tembaga berbentuk bawang (pot still).
    • Wiski grain adalah wiski yang dibuat dari campuran jelai dan malt, serta serealia lain. Destilasi dilakukan dengan beberapa menara distilasi yang saling berhubungan. Dulunya, wiski grain dipakai sebagai pencampur, namun sekarang juga dipasarkan beberapa wiski scotch single grain (whisky scotch dari satu pabrik).

             Wiski malt dan wiski grain dicampur menjadi berjenis-jenis wiski.

    • Vatted malt adalah campuran wiski malt dari beberapa pabrik. Bila wiski diberi label “pure malt” (malt murni) atau hanya “malt”, maka bisa hampir dipastikan wiski tersebut adalah wiski campuran. Wiski jenis ini kadang-kadang diberi label “blended malt” (malt kombinasi).
    • Wiski single malt adalah wiski malt dari pabrik yang sama. Bila label botol tidak dicantumkan istilah “single-cask” (tong tunggal), maka wiski tersebut adalah campuran wiski dari beberapa tong dengan usia yang berbeda-beda. Ahli pencampur di pabrik menetapkan rasa wiski yang khas untuk pabrik tersebut dengan cara mencampur wiski dari berbagai tong dan usia. Sebagian besar wiski single malt diberi nama berdasarkan lokasi penyulingan, misalnya: The Glenlivet, Glenmorangie, dan Bowmore berikut pernyataan usia dan perlakuan khusus.
    • Wiski campuran (blended whisky) adalah wiski yang dibuat dari campuran wiski malt dan wiski grain. Bila hanya disebut wiski scotch, maka kemungkinan besar adalah campuran dari wiski malt dan wiski grain. Ahli pencampur untuk merek wiski menetapkan aroma wiski yang khas untuk merek tersebut dengan mencampur wiski dari berbagai pabrik. Merek-merek wiski seperti Bell’s Whisky dan Chivas Regal biasanya tidak mencantumkan lokasi penyulingan.
    • Wiski Jepang adalah wiski yang dibuat dengan mengikuti resep wiski Skotlandia, dan sama penggolongannya dengan wiski scotch.
    • Wiski Irlandia (Irish whiskey) adalah wiski yang melalui tiga kali proses distilasi dan harus dimatangkan di dalam tong kayu paling sedikit tiga tahun.Malt yang digunakan hampir selalu dikeringkan di kamar pengeringan tanpa bahan bakar gambut.
    • Wiski Kanada (Canadian whisky) adalah wiski yang menurut peraturan pemerintah Kanada harus dimatangkan paling sedikit tiga tahun di dalam tong kayu. Sebagian besar wiski Kanada adalah wiski campuran dari berbagai jenis serealia.
    • Wiski Amerika terdiri dari dua jenis: polos (straight) dan campuran (blend). Wiski hanya bisa disebut polos bila dimatangkan di tong kayu ek paling sedikit dua tahun, dan memenuhi kriteria salah satu jenis wiski menurut peraturan pemerintah federal:
      • Bourbon dari bahan baku jagung paling sedikit 51%
      • Wiski rye dari bahan baku gandum hitam (rye) paling sedikit 51%
      • Wiski jagung dari bahan baku jagung paling sedikit 80%, dan dilakukan proses penyulingan untuk menghasilkan minuman keras berkadar alkohol 80%. Wiski jagung tidak harus dimatangkan dengan cara disimpan. Bila ingin dimatangkan harus di dalam tong baru dari kayu ek yang tidak dihanguskan permukaannya atau tong kayu bekas pakai. Selain wiski jagung, semua wiski Amerika harus dimatangkan di dalam tong kayu yang permukaan dalam tong dihanguskan dengan api. Pematangan biasanya dilakukan dalam waktu singkat, misalnya enam bulan. Selama pematangan, wiski berubah warna dan aroma sementara “kekerasannya” berkurang.
    • Wiski murni pot still (pure pot still whiskey) adalah sebutan untuk wiski Irlandia kombinasi dari jelai yang tidak dikecambahkan dan malt, dan penyulingannya dilakukan dengan ketel tembaga berbentuk bawang (pot still).
    • Wiski Wales adalah wiski yang dibuat pabrik Penderyn di Wales.
    • Wiski India adalah minuman beralkohol yang diberi label “wiski” di India, namun sebagian besar dibuat dari fermentasi molase. Minuman sejenis ini di luar India umum dikenal sebagai rum. Sekitar 90% dari “wiski” yang dikonsumsi di India berasal dari molase. Walaupun demikian, India sudah mulai membuat wiski dari malt dan serealia yang lain

    “Whisky” atau “whiskey”?

    Pecinta alkohol mungkin sering melihat ada alternatif pengejaan kata “whisky.” Ada yang pakai “e” dan ada yang tidak pakai “e.” Apakah pengejaan ini ada bedanya, atau bisa digunakan secara bergantian?

    Perbedaan antara kedua ejaan ini adalah wilayah penggunaan. “Whisky” tanpa huruf “e” digunakan di negara-negara pembuat whisky yang di luar Irlandia dan Amerika, seperti Australia, Jepang, dan Skotlandia. 

    Sementara itu, Irish whiskey dan whisky Amerika seperti bourbon dieja dengan huruf “e

    Tipe-tipe whisky

    Whisky akan bervariasi, tergantung kepada jenis gandum yang dipakai, daerah distilasi, dan durasi proses penuaan. 

    Ini adalah beberapa jenis-jenis whisky yang ada:

    • Scotch
    • Bourbon whiskey
    • Irish whiskey
    • Single malt whisky
    • Japanese whisky
    • Blended whisky

    Cara menikmati whisky

    Cara meminum whisky tergantung kepada selera masing-masing. Namun, ini beberapa tips dari Georgie Bell, global brand ambassador dari merek single malt Craigellachie.

    1. Bersihkan lidah sebelum minum

    Supaya bisa menghargai kompleksnya rasa-rasa yang ada pada whisky, Georgie Bell menganjurkan membersihkan lidah sebelumnya dengan cara minum air dingin.

    2. Cium whisky terlebih dahulu

    Sama seperti mencicipi wine, hidung juga berperan dalam pengalamannya. Bell merekomendasikan untuk mendongakkan gelas whisky mendekat ke hidungmu, lalu mulai bernafas pendek untuk mencium, sambil membuka mulut sedikit.

    Sambil melakukan ini, kamu akan bisa merasakan sedikit dari whisky nya. Coba identifikasi beberapa rasa yang kamu bisa tangkap. Beberapa rasa yang ada pada whisky adalah:

    • Cokelat
    • Buah-buahan
    • Toffee
    • Vanilla
    • Kelapa
    • Fudge

    3. Mulai mencicipi

    Setelah mencium, waktunya mencicipi! Inilah beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan saat merasakan whisky:

    • Rasa apa saja yang bisa kamu tangkap?
    • Apa tekstur minumannya di lidahmu? Apakah mulus, atau ada sedikit tendangan alkoholnya?
    • Apakah whisky tersebut cenderung manis? Rasa manis seperti apa yang dirasakan?
    • Berapa lama rasa-rasa tersebut tinggal di lidahmu setelah whiskynya sudah diminum?

    8 Jenis Whiskey yang Paling Populer, Dikenali dari Ciri-Cirinya

    1. Scotch Whiskey

    Scotch Whisky adalah wiski yang diproduksi eksklusif di Skotlandia. Terkenal dengan rasa smoky-nya yang khas, Scotch dibuat dari barley yang dikeringkan menggunakan asap gambut. Proses pematangan minimal 3 tahun dalam tong kayu ek memberikan kompleksitas rasa dan aroma unik. Ciri khasnya adalah perpaduan rasa asap, kayu, dan terkadang sentuhan laut, yang sangat dihargai oleh para penikmat wiski di seluruh dunia.

    2. Bourbon Whiskey

    Bourbon Whiskey merupakan jenis wiski khas Amerika Serikat, terbuat dari minimal 51% jagung. Dimatangkan dalam tong kayu ek baru yang dibakar, Bourbon memiliki rasa manis dengan aroma vanila dan karamel yang khas. Profil rasanya yang lebih manis dibanding jenis wiski lain, dengan sentuhan hangat dan lembut, menjadikannya salah satu wiski paling populer. Warna keemasan dan aromanya yang kaya semakin menambah daya tariknya.

    3. Irish Whiskey

    Irish Whiskey merupakan jenis wiski yang diproduksi di Irlandia dan terkenal dengan proses distilasi tiga kali yang menghasilkan rasa halus dan ringan. Wiski ini sering memiliki aroma buah-buahan dan rempah-rempah yang kompleks namun seimbang. Karakternya yang lebih lembut dibanding Scotch, dengan sedikit atau tanpa rasa asap, membuatnya mudah diminum dan disukai oleh pemula maupun penggemar wiski berpengalaman.

    4. Canadian Whiskey

    Canadian Whisky merupakan jenis wiski yang biasanya terbuat dari campuran berbagai biji-bijian dan diproduksi di Kanada. Terkenal dengan rasa ringan dan halus, wiski ini sering digunakan sebagai bahan dasar koktail. Profil rasanya lebih ringan dan manis dibanding banyak jenis wiski lain, dengan sentuhan rye yang memberikan sedikit karakter rempah. Fleksibilitas dan keseimbangannya membuatnya populer baik untuk diminum murni maupun sebagai campuran dalam koktail.

    5. Japanese Whiskey

    Japanese Whisky adalah jenis wiski yang diproduksi di Jepang, terinspirasi metode pembuatan Scotch whisky namun telah berkembang menjadi kategori unik tersendiri. Terkenal dengan rasa seimbang dan kompleks, sering memiliki aroma buah-buahan dan rempah-rempah halus. Perhatian detail dalam produksinya menghasilkan wiski berkarakter halus dan elegan. Japanese Whisky telah mendapat pengakuan internasional atas kualitas dan keunikannya dalam beberapa tahun terakhir.

    6. Rye Whiskey

    Rye Whiskey adalah jenis wiski yang terbuat dari minimal 51% gandum hitam (rye), memberikan rasa yang lebih tajam dan pedas dibandingkan bourbon. Wiski ini sering memiliki aroma rempah-rempah dan buah-buahan kering yang khas. Rye Whiskey sangat populer dalam pembuatan koktail klasik karena karakternya yang kuat dapat memberikan dimensi rasa yang unik. Rasanya yang tajam dan kering membuatnya menjadi pilihan favorit bagi mereka yang mencari alternatif dari wiski yang lebih manis.

    7. Tennessee Whiskey

    Tennessee Whiskey diproduksi di negara bagian Tennessee, Amerika Serikat. Meskipun mirip dengan bourbon, Tennessee Whiskey melalui proses penyaringan arang maple tambahan yang disebut Lincoln County Process. Proses ini memberikan rasa yang lebih halus dan sedikit lebih manis dibandingkan bourbon biasa. Jack Daniel’s adalah merek Tennessee Whiskey yang paling terkenal, menjadi ikon wiski Amerika yang dikenal secara global.

    8. Single Malt Whiskey

    Single Malt Whisky merupakan jenis wiski yang terbuat dari 100% barley yang dikecambahkan dan diproduksi di satu distillery. Jenis wiski ini memiliki rasa yang sangat kompleks dan bervariasi tergantung pada daerah produksinya. Single Malt sering dianggap sebagai wiski premium dengan harga yang lebih tinggi karena proses produksinya yang rumit dan karakternya yang unik. Setiap Single Malt memiliki profil rasa yang berbeda, mencerminkan terroir dan teknik produksi distillery asalnya.

  • SEJARAH VODKA DI DUNIA

    SEJARAH VODKA DI DUNIA

    Vodka (bahasa Polandia: wódka; bahasa Rusia: водка; bahasa Ukraina: горілка) adalah sejenis minuman beralkohol berkadar tinggi, bening, dan tidak berwarna, yang biasanya disuling dari gandum yang difermentasi. Banyak yang menduga bahwa kata Vodka merupakan turunan dari kata bahasa Slavia “voda” (woda, вода) yang berarti “air,” meskipun banyak pendapat-pendapat lain.

    Kecuali untuk sejumlah kecil perasa, mengandung air dan alkohol (etanol). Vodka biasanya memiliki kandungan alkohol sebesar 35 sampai 60% dari isinya. Rusia klasik mengandung 40% (80° kandungan murni), angka tersebut dirumuskan oleh ahli kimia terkenal Rusia, Dmitri Mendeleev. Menurut Museum Vodka di St. Petersburg, Rusia, Mendeleev berpendapat bahwa kandungan yang sempurna yaitu 38%, tetapi karena minuman beralkohol pada waktu itu dikenakan pajak berdasarkan kandungan alkoholnya, persentasenya dinaikkan menjadi 40 untuk mempermudah penghitungan pajak.

    Vodka merupakan bahan dasar dari sejumlah minuman populer, di antaranya Bloody Mary, Bullshot, dan Martini (juga dikenal sebagai Vodkatini), sebuah dry martini yang dibuat dengan vodka, bukan gin.

    Produksi

    Vodka dapat diproduksi dari bahan nabati kaya pati (polisakarida) atau gula; sebagian besar pada saat ini diproduksi dari serealia seperti sorgum, jagung, rye atau gandum. Di antara vodka yang berasal dari serealia, rye dan gandum secara umum dianggap memiliki kualitas lebih baik. Beberapa dibuat dari kentang, molasses, kedelai, anggur, beras, bit gula dan terkadang produk samping penjernihan minyak atau pemrosesan bubur kayu. Beberapa negara di sentral Eropa seperti Polandia dapat diproduksi hanya dengan fermentasi larutan gula dan khamir.

    Di Amerika Serikat, banyak  dibuat dari etanol 95% yang diproduksi dalam jumlah besar oleh industri agrikultur besar. Pengemas akan membeli dalam jumlah besar, lalu disaring, diencerkan, di distribusi, dan dijual dengan berbagai merk vodka.

    Destilasi dan Penyaringan

    Vodka yang diproduksi di Amerika Serikat dan Eropa pada umumnya menggunakan proses penyaringan secara ekstensif sebelum proses produksi tambahan lainnya seperti penambahan perisa. Penyaringan terkadang dilakukan dalam selama proses destilasi, juga setelah proses destilasi, dimana vodka yang telah didestilasi disaring melalui karbon aktif dan media lainnya untuk menyerap komponen yang dapat mengubah rasa atau memberikan off-flavor pada vodka. Namun hal ini jarang dilakukan di negara-negara yang memproduksi vodka secara tradisional, sehingga produsen lebih memilih menggunakan proses destilasi yang sangat akurat dengan penyaringan minimal, sehingga rasa dan karakter unik pada produk dapat dipertahankan.

    Master distiller adalah orang yang bertanggung jawab dalam destilasi dan penyaringan , termasuk pemisahan “fore-shot“, “head” dan “tail“. Komponen-komponen tersebut mengandung senyawa aromatik seperti etil asetat dan etil laktat (head) juga fusel oil (tail) yang memberikan karakter clean/bersih yang diinginkan pada vodka. Rasa pada vodka dimodifikasi dan kejernihannya ditingkatkan melalui destilasi berkali-kali atau dengan menggunakan kolom fraksinasi. Sebagai perbandingan, Proses destilasi untuk liquor lainnya seperti wiski, rum, dan baijiu membiarkan sebagian “head” dan “tail” tertinggal di destilat yang memberikan karakter unik pada produk tersebut.

    Destilasi berulang kali akan membuat kadar etanol jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang dapat diterima oleh konsumen. Vodka yang telah disaring dan didestilasi akan memiliki kadar alkohol 95-96% tergantung metode destilasi dan teknik yang digunakan. Oleh karena itu, sebagian besar vodka diencerkan dengan air sebelum dibotolkan.

    Penambahan rasa

    Vodka dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok utama, clear vodka-tanpa rasa dan flavored vodka-dengan perisa.

    Meskipun sebagian besar tanpa rasa, banyak dengan rasa diproduksi di negara yang memproduksi vodka secara tradisional, sering kali menggunakan resep rumahan untuk meningkatkan kualitas rasa atau untuk keperluan pengobatan. Rasa yang dapat ditambahkan dapat berupa paprika, jahe, buah-buahan, vanilla, coklat (tanpa pemanis), dan kayu manis. Di Rusia, vodka diberi rasa madu dan lada dengan brand pertsovka juga sangat populer. Orang Polandia dan Belarus menambahkan daun rumput bison lokal untuk memproduksi vodka zubrówka (Polandia) dan zubrovka (Belarus), dengan sedikit rasa manis dan berwarna sedikit kuning(light amber). Di Lithuania, terdapat terkenal mengandung madu yang disebut krupnik.

    Akhir-akhir ini, terdapat vodka diproduksi dengan rasa yang tidak biasa seperti dengan rasa cabai dan bahkan dengan rasa bacon.

    Monopoli hingga Persaingan, di Balik Sejarah Vodka Rusia

    Pada dasarnya, Rusia bukanlah negara yang pertama kali menemukan . Akan tetapi, tingginya tingkat konsumsi minuman alkohol di sana membuat wilayah itu identik dengan minuman tersebut.

    selama berabad-abad minuman itu telah menjadi hadiah sekaligus kutukan untuk Negeri Beruang Merah tersebut.

    “Vodka diibaratkan sebagai pelumas yang membuat orang Rusia lebih rileks terhadap kenyataan di sekitar mereka,” kata Dmitry Bykov, penulis modern Rusia.

    “Tanpa vodka, jiwa rapuh orang Rusia dan kenyataan pahit akan saling berbenturan. Alkohol membantu orang Rusia berhadapan dengan dunia,” tambahnya.

    Sejarah Vodka

    Orang Rusia tidak terlalu yakin kapan pertama datang ke negara mereka atau mengapa minuman itu tersebar di mana-mana. Ada mitos bahwa Dmitri Mendeleev — pencipta tabel periodik — yang pertama kali membuat sejumlah standard pada tahun 1894.

    Menurut sejarawan Alexander Badzhakov, pada abad ke-15 dan 16, minuman itu telah mengisi meja Kekaisaran Rusia.

    Ia mengatakan, orang Rusia terinspirasi dari warga Eropa. Di mana, para ilmuwan Italia bereksperimen dengan aqua vitae — alkohol yang dibuat dengan menyuling malt yang sudah difermentasi.

    Aqua vitae terlalu kuat — hampir mirip alkohol murni. Para pembuat bir di Rusia menggunakannya untuk menciptakan varian pertama dari bread wine. Jadi, vodka sudah ada sejak saat itu. Tipe vodka awal ini bahkan juga diekspor ke luar negeri.

    Produksi Vodka Bukan untuk Masyarakat

    Produksi vodka sangat murah, jadi cukup mudah untuk mengambil keuntungan dari penjualan minuman ini. Selama abad ke-18, pemerintah tidak mau ada orang biasa yang membuatnya. Sehingga Permaisuri Yelizaveta memberlakukan aturan yang hanya memperbolehkan kalangan bangsawan untuk membuat dan menjual .

    Hal ini meningkatkan kualitas vodka karena para bangsawan mampu membeli metode dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memurnikan , seperti protein binatang.

    Mereka juga membuat rasa minuman yang berbeda-beda, dengan setiap produsen membuat rasa khasnya masing-masing.

    Meski begitu, pengutamaan untuk para aristokrat ini tidak berlangsung lama. Pada abad ke-19, muncul produksi ilegal berkualitas rendah menggunakan kentang.

    Oleh karena itu, para Tsar Rusia memberlakukan peraturan monopoli yang menyatakan, hanya pemerintah yang diperbolehkan memproduksi , dengan tulisan kandungan alkohol 40 persen yang dicap karet sebagai kadar standar.

    Dari Monopoli Negara hingga Persaingan

    Pemerintah menjaga monopoli dalam memproduksi dan menjual , tidak peduli siapa yang berkuasa — Tsar atau komunis.

    Saat Perang Dunia I pecah pada 1914, monopoly ini menjadi sumber pendapatan utama bagi pemerintah Rusia, menghasilkan hingga 32 persen pendapatan total negara.

    Produksi negara terhenti karena konflik. Namun pada 1924, pemerintah Soviet mengembalikannya karena negara sedang membutuhkan uang.

    Produksi ini berlanjut hingga Uni Soviet tumbang pada 1990-an. Sektor swasta pun mulai membuat vodka, dan berlanjut hingga hari ini.

    Namun, beberapa politisi terkadang mencoba meyakinkan pemerintah untuk kembali memberlakukan peraturan monopoli ini untuk memerangi kemiskinan dan menurunkan konsumsi alkohol.

    Fakta Unik Tentang Vodka

    • Satu Shot Mengandung Kurang Dari 100 Kalori
    • Vodka murni adalah salah satu alkohol terbaik yang bisa kamu minum saat berpesta. Satu jigger (44ml) mengandung sekitar 97 kalori, tanpa gula dan karbohidrat.

    Terdapat Berbagai Macam Rasa

    Mungkin kamu sudah tahu rasa buah – buahan seperti apel, stroberi, dan lemon. Namun ada beberapa rasa “unik” lain yang hanya berani dicoba oleh orang – orang yang sudah mabuk. Contohnya rasa selai kacang, blueberry pancake, salted caramel, sampai acar. Kamu mau coba?

    Vodka Bebas Gluten

    Vodka bebas gluten Ini adalah fakta yang diketahui bahwa dibuat dengan biji – bijian yang mengandung gluten, tetapi ada merek-merek tertentu seperti ‘Blue Ice’ dan ‘Bombora’, yang memproduksi bebas gluten. Jadi, bagi kamu yang alergi gluten, kini kamu tidak harus menghindari lagi.

    Bukan Untuk Diminum Saja

    Pecinta sejati pasti tahu bahwa minuman ini tidak harus lumat dalam mulut saja. Malahan, alkohol kenamaan ini memiliki sejarah panjang dalam dunia medis. Sampai sekarang, masih digunakan untuk mengobati posion ivy, mengeringkan luka ringan, dan mensterilkan jarum. Beberapa tetes juga dapat memelihara bunga dan menyegarkan cucian kamu.

    Disajikan Dalam Gelas Tembaga

    Gelas tembaga kerap digunakan untuk penyajian minuman Moscow Mules. Ini adalah minuman cocktail yang mengandung campuran , jus lemon, dan bir untuk mempertahankan suhu dinginnya. Banyak bartender mengaku bahwa ini merupakan cara terbaik untuk meminumnya. Beberapa percaya bahwa logam yang terkandung dalam gelas tersebut menjaga suhu minuman, sedangkan lainnya meyakini bahwa rasa menjadi lebih nikmat.

    Vodka Memiliki Tanggal Kedaluwarsa

    Bertentangan dengan kepercayaan populer, bukanlah sesuatu yang menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu. memang memiliki tanggal kedaluwarsa, jika lewat dari tanggal itu, mereka akan menjadi buruk. Jadi kamulebih baik mengonsumsi botol itu dalam waktu 12 bulan sejak tanggal dibuatnya.

    Iceland Vodka Buatan Indonesia

    Iceland Vodka merupakan buatan Indonesia yang diproduksi di Bali dan memiliki ciri khas rasa yang clean dan murni. Iceland merupakan minuman dari biji – bijian terbaik di Bali. Salah satu bahan baku utamanya adalah air yang diambil dari sumber air murni. Air ini kemudian mengalami tiga kali proses penyulingan. Penyulingan terakhir dilakukan dengan bantuan filter arang untuk memastikan kemurnian dari Iceland.

    Tahukah kamu, meskipun Iceland ini adalah produk lokal, vodka ini sudah memenuhi standar vodka internasional. Iceland telah mengalami proses distilasi sebanyak tiga kali untuk menghasilkan rasa yang halus dan jernih. Semua proses produksi juga sudah memenuhi standar internasional yang tak kalah dari impor.

    Iceland tersedia dalam botol ukuran 250 ml, 350 ml, 500 ml, dan juga botol ukuran 700 ml. Iceland sangat cocok untuk digunakan sebagai shots cocktail.